Setelah melewati serangkaian acara persiapan, akhirnya pada tanggal 20 September 2018 acara HARLAH 50 tahun PONPES Darul Huda Mayak resmi dibuka. Semua keluarga besar PONPES Darul Huda Mayak berkumpul di lapangan PONPES Darul Huda Mayak depan perumahan Dwija regency tanpa terkecuali. Baik santri maupun dewan asatidz wal ustadzat juga ikut. Bahkan santri yang berstatus mahasiswa juga dibuatkan dispensasi oleh panitia yang diberikan ke IAIN Ponorogo. Tujuannnya tidak lain adalah, agar juga bisa mengikuti upacara pembukaan HARLAH.
Pembukaan HARLAH juga semakin meriah karena yang menjadi pembawa acara adalah Charis Mahadi dalam bahasa Indonesia dan Hakim dalam bahasa Inggris yang notabene adalah alumni Darul Huda Mayak. Apalagi dengan pembawaan mereka yang asyik dan energik semakin membuat acara semakin meriah. (klik disini untuk melihat video liputan JTV pembukaan harlah 50 Th PP Darul Huda Mayak)
Dalam menyampaikan acara, Haris Mahadi juga sempat bercerita tentang Darul Huda tempo dulu. Menurut penuturan beliau yang lulus tahun 2007, santri Darul Huda tidak sampai sebanyak sekarang. Bahkan beliau sempat terkejut dengan Darul Huda yang sekarang ketika pertama kali masuk.
Sebelum acara HARLAH resmi dibuka secara simbolis oleh pengasuh pondok, terlebih dahulu hadirin disuguhi bebagai penampilan oleh para santri. Mulai dari hadroh al banjari, tari ratoeh jaroe, dan lain sebagainya. Bahkan Gus Wahid juga menyampaikan kilas balik perjalanan Pondok Pesantern Darul Huda Mayak.
Ketika membuka acara, pengasuh pondok, KH. Abdussami’ Hasyim, membawakan jargon untuk mengobarkan semangat para santri. Isi jargon tersebut adalah, Darul Huda bisa, Darul Huda jaya, Darul Huda keren. Dan beliau juga menyuruh para santri untuk menirukan jargon tersebut.
Acarapun resmi dibuka setelah pengasuh pondok memukul beduk sebanyak 3 kali disusul dengan pemotongan tumpeng oleh Beliau.
Setelah acara resmi dibuka, para hadirin kembali dihibur. Namun berbeda dengan yang awal tadi. Jika kali ini yang ditampilkan ada yang berupa drama kolosal, barongsai oleh group Lion Dance, tari tradisional, hingga tari modern. Namun ada satu penampilan yang berhasil menyita perhatian hadirin. Yaitu pengibaran bendera PONPES Darul Huda Mayak yang dilakukan oleh para alumni Darul Huda Mayak. Namun tidak sembarang alumni. Karena alumni yang bertugas membentangkan bendera Darul Huda Mayak yang berjumlah 6 orang adalah oang-orang yang sukses dalam bidangnya masig-masing. Seperti menjadi TNI-AD, dosen, polisi, dan dokter. Adanya rangkaian acara seperti itu tidak lain adalah untuk menunjuk-kan kepada para santri, bahwa santri tidak harus menjadi Kyai ketika pulang. Namun bisa menjadi apapun. Namun dengan catatan jiwa santri tetap tertanam di dalam dada.
- Penabuhan Bedug oleh Pengasuh Pon Pes Darul Huda Mayak
- Tari Ratoh Jaroe

Penyerahan kenang-kenangan oleh ketua Panitia kepada Pengasuh Pon. Pes. Darul Huda Mayak