إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ (التوبة: ٣٦)
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram. (QS At-Taubah: 36).
Allah telah memuliakan empat bulan dari dua belas bulan yang ada yakni Rajab, Muharram, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah.Empat bulan ini merupakan bulan-bulan suci.Allah menyebut 4 bulan tersebut sebagai bulan-bulan haram karena pada awalnya peperangan di dalamnya diharamkan. Namun, diantara empat bulan yang telah disebutkan itu, Allah telah memilih Rajab di atas bulan-bulan lainnya untuk disakralkan. Rajab bersama Sya’ban merupakan awal dari bulan suci Ramadan. Maka, bulan tersebut juga termasuk bulan suci.
Tidak terasa pada bulan ini kita telah memasuki bulan Rajab. Bulan yang istimewa dan patut diistimewakan. Dalam kitab I‘anatut Thalibin dijelaskan bahwa “Rajab” merupakan derivasi dari kata “tarjib” yang berarti mengagungkan atau memuliakan. Demikian pula yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Darul Huda Mayak yang bertujuan untuk memuliakan bulan Rajab. Tepat pada tanggal 26 Januari 2023 keluarga Pondok Pesantren Darul Huda Mayak mengadakan Amaliyah Rojabiyah bersama masyarakat. Kegiatan ini biasanya diadakan pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab.
Rangkaian dari kegiatan Amaliyah Rojabiyah ini dimulai dengan berpuasa Rajab sehingga pada malam jum’at tersebut diadakan buka bersama kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan shalat sunnah Rajab sebanyak 12 rakaat yang memang waktunya di antara waktu shalat maghrib dan isya. Imam Al-Ghazali mencatat dalam kitab Ihya Ulumuddin bahwa terdapat shalat sunah mutlak yang biasa dilakukan oleh orang saleh pada masanya. Bahkan menurut Imam al-Ghazali, bahwa shalat sunah Rajab memiliki keistimewaan. Yakni permohonan yang bersangkutan akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Cuaca gerimis mengisyaratkan bahwa langit juga ikut bahagia menyambut bulan mulia Rajab ini. Meskipun, gerimis yang terus membasahi bumi Mayak namun para santri dan masyarakat sejak sore hari sudah berbondong-bondong ramai mempersiapkan diri mengikuti Amaliyah Rojabiyah tersebut. Semoga niat mereka untuk nyadong pahala dan nyadong ampunan dibalas dengan kebaikan oleh Allah. Semenjak beduk maghrib pertanda waktunya berbuka puasa hingga pelaksanaan shalat sunnah Rajab, gerimis terus menitik tiada hentinya. Semakin menambah syahdu para hamba yang memohon iba pada-Nya.
Sholat sunnah Rajab dilaksanakan setelah shalat maghrib yang dilaksanakan secara berjamaah yang dipimpin langsung oleh Romo KH. Abdus Sami’ Hasyim. Hingga ketika pertengahan pelaksanaan shalat isya hujan turun semakin deras. Namun, tidak mengurangi kekhusyukan mereka meskipun badan dalam keadaan kuyup. Hingga akhirnya selesai lah seluruh rangkaian Amaliyah Rojabiyah. Semoga dengan wasilah ikhlasnya melaksanakan Amaliyah Rojabiyah ini dapat menjadi tambahan catatan amal baik dan mendapatkan ampunan dari Allah.