Darul Huda Mayak
Mayak, Ponorogo -Kemarin pagi, selasa (25/07), memasuki tahun ajaran baru 2023 – 2024, Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, mengadakan kegiatan Orientasi Pengenalan Studi Pondok, atau disebut ORSPON. Adanya kegiatan ini bertujuan untuk menyambut kedatangan santri baru sekaligus mengenalkan selayang pondok pesantren Darul Huda mulai dari, sejarah berdirinya hingga cara efektif agar betah berada di pondok. Santri baru tahun ini berasal dari berbagai daerah di Nusantara, dan luar negeri, salah satunya ada dari Papua, Kalimantan, Sumatra, sampai Malaysia. Adapun jumlah keseluruhan peserta Orspon putra sebanyak, 872 santri.
Orientasi ini dilaksanakan selama 3 hari mulai pada hari selasa, sampai hari kamis (27/07). Diawali dengan pembukaan Pengenalan Orientasi Pondok oleh KH. Abdussami’ Hasyim, selaku pengasuh Pondok Pesantren Darul Huda Mayak dan diikuti seluruh santri tingkat, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, hingga Mahasiswa. Acara dimulai pukul 08.00 WIB, bertempat di Aula Shofa putri. Beliau menuturkan dalam mauidhoh khasanahnya bahwa, “Santri itu dibaratkan buah Manggis, ketika dimakan buahnya kok masih terasa pahit rasanya, makai ia (santri) baru sampai memakan kulitnya saja, belum isinya”. Maka santri seharusnya mengusahakan untuk betah di pondok, walaupun mengalami kesulitan saat berada di pondok.
Hari pertama di mulai dengan penyampaian materi Selayang pondok oleh, bapak kabag kepesantrenan putra, KH. Abdul Wachid, beliau menjelaskan sejarah asal mula berdiri nya pondok pesntren Darul Huda, mulai dari tahun 1986 hingga sekarang. Pengambilan materi tersebut pada dasarnya untuk menambah wawasan para santri, agar mengenal pondok pesantren tercinta ini. Pematerian kedua pengenalan pengurus pondok putra oleh, Ust. Bachtiar Aji Pangestu, pemateri menyampaikan beberapa bidang kepengurusan yang ada di lingkungan pondok putra yaitu, Peribadatan, Keamanan, Kebersihan dll.
Hari ke dua di isi dengan materi Pendidikan Akhlak Santri oleh, Ust. Mufid Saiful Akhyar, pemateri menjelaskan materi tentang bagaimana tata krama santri yang benar terhadap, kitab, polpen, sampah, teman, orang tua, dan lainya, ini merupakan ciri seorang santri. Ada maqolah yang menjelaskan “الادب فوق العلم” bahwa adab lebih utama dari pada ilmu. Selanjutnya oleh Ust. Umijan dengan materi, pentingnya belajar beragama, dan tips mudah agar para santri betah di pondok. Ini bertujuan supaya para santri mendapatkan rasa aman dan nyaman serta di jauhkan pula dari rasa ketidaknyamanan selama mengemban pendidikan di pondok pesantren.
Salah satu metode pembelajaran yang di pakai di Pondok Pesantren Darul Huda, menggunakan metode المحافظة على القديم الصالح و الاخد بالجدي الاصلح yaitu, dengan Menjaga suatu tradisi lama yang baik dan mengambil seuatu yang baru yang lebih baik dan bermanfaat
Hari ke tiga, pengenalan selayang Madrasah Miftahul Huda oleh KH. Saifudin Rofi’i. Madrasah Miftahul Huda/MMH. Merupakan salah satu sekolah diniah yang wajib diikuti murid mulai dari kelas, satu sampai enam MMH. Salah satu fungsinya yaitu menjaga suatu tradisi yang baik, dengan menetapkan pengajaran kitab kuning yang mukhtabarah karangan para ulama’ terdahulu. Selain itu di PP Darul Huda tidak juga meninggalkan pendidikan formal seperti halnya, madrasah Aliyah, dan Madrasah Tsanawiyah, yang mempelajari ilmu – ilmu umum. materi ini disampaikan oleh KH. Umar Salim S.pd. Madrasah Aliyah, dan Ust. Syamsi Hasan S.E. Madrasah Tsanawiyah.
Kegiatan di lanjutkan dengan penampilan malam inagurasi, dari seluruh peserta Orspon yang memiliki bakat. Mulai dari Menyanyi, Qiro’, Puisi, Berantai dst. Pembagian hadiah menutup rangkaian kegiatan ORSPON, acara selesai pukul 24.00 WIB.
