Upacara Bendera dan Penanaman Karakter

Kita tidak asing dengan istilah upacara, apalagi upacara bendera setiap hari senin. Namun demikian sebagai insan pendidikan, kita harus selalu waspada agar kegiatan upacara semacam ini tidak bergeser sebagai rutinitas tanpa bekas.

Sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam pelayanan pendidikan, MTs Darul Huda tidak pernah lengah apalagi abai dalam menemukan strategi terbaik dalam mencetak pribadi shalih yang berilmu, beramal dan bertaqwa yang dilandasi akhlakul karimah. Salah satunya adalah dalam hal mengemas kegiatan upacara sebagai sarana menanamkan nilai dan karakter mulia pada peserta didik.

Banyak langkah yang telah atau masih sebatas rencana yang dilaksanakan dalam upaya tersebut. Diataranya menyamakan persepsi kepada seluruh pengelola lembaga, bahwa upacara ibarat sebuah menu makanan yang mengandung berbagai kandungan nutrisi, mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, namun nutrisi, mineral dan vitamin tersebut bersifat karakter dan spirit. Sehingga dalam menyuguhkan harus bersifat kontinyu, rutin dan berkelanjutan.

Dewan asatidz dapat mengamati dan menilai bagaimana karakter disiplin dan tanggung jawab peserta didik sudah tertanam pada diri mereka dengan baik. Bagaimana ketaatan mereka dalam memakai seragam. Bagaimana mereka bergerak dalam mempersiapkan diri, mengikuti instruksi dan dalam menghayati. Pengamatan ini dapat menjadi bahan evaluasi diri lembaga, terutama dalam upaya penanaman karakter disiplin.

Penghormatan kepada bendera merah putih adalah upaya internalisasi nilai bangga dan cinta kepada tanah air. Lagu indonesia raya yang mengiringinya diharapkan juga benar-benar dihayati oleh mereka. Dengan naiknya merah putih di tiang bendera, maka harapan akan kemajuan bangsa ini juga mengisi ruang sanubari mereka. Latihan semacam ini secata kontinyu tentu juga akan melahirkan jiwa patriotisme.

Amanat pembina upacara adalah bagian inti dari kegiatan upacara. Sang pembina akan menggodok materi yang akan disampaikan bersama komponen madrasah. Materi amanat adalah ibarat mujarab yang diresepkan dokter setelah melewati berbagai observasi dan diagnosa oleh para perawat yang menjadi stafnya. Materinya bersifat esensial, universal dan berbalut religi. Dan materi selalu berangkat dari spirit visi dan misi. 

Para peserta upacara tidak lupa juga untuk diajak mengheningkan cipta. Mengenang para syuhada’ yang telah gugur dalam medan perjuangan bangsa dan agama. Ketulusan dan keberanian mereka akan menjadi inspirasi dan teladan bagi para peserta upacara.

Do’a yang dipanjatkan bersama dalam upacara, adalah harapan dan cita-cita bersama. Ketika mereka mengamini, setiap kalimatnya sekaligus mengilhami.

Semoga upacara bendera dapat melahirkan generasi Darul Huda yang berkibar. Allohuma Aamiin.

Check Also

PERINGATAN ISRO’ MI’ROJ NABI MUHAMMAD SAW TAHUN 1445H

Ponorogo, 8 Februari 2024. Pondok pesantren darul huda kembali mengadakan acara peringatan hari besar islam …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *