
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Pondok Pesantren Darul Huda Mayak kembali menorehkan semangat syiar Islam melalui Lomba Kaligrafi Lukis Kontemporer tingkat SD/MI dan SMP/MTs se-Karisidenan Madiun, Karisidenan Kediri, dan Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini berlangsung meriah pada Ahad, 26 Oktober 2025, bertempat di Aula Roudloh 3 Pondok Pesantren Darul Huda Mayak.
Tepat pukul 08.00 pagi, acara resmi dibuka dengan penuh semangat. Para peserta kemudian diberi waktu selama tujuh jam untuk menuntaskan karya terbaik mereka, menuangkan keindahan ayat suci Al-Qur’an dalam bentuk kaligrafi lukis yang memadukan nilai seni dan spiritualitas.
Lomba tahun ini menghadirkan dewan juri yang berkompeten di bidangnya, yaitu:
- Ustadz Ahmad Ma’ruf Zulfa (Panitera Juri Kaligrafi MTQ Jawa Timur)
- Ustadz Muhtadin (Dewan Juri MTQ Kaligrafi Karisidenan Madiun sekaligus sesepuh kaligrafi Madiun Raya), dan
- Ustadz Purnomo Setiawan (Mahasiswa Institut Seni Indonesia sekaligus peraih Juara 1 Nasional Kaligrafi Lukis pada MTQ Mahasiswa Nasional)
Jumlah peserta kali ini terbilang luar biasa, dengan 36 peserta tingkat SD/MI dan 44 peserta tingkat SMP/MTs. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Ponorogo, Madiun, Ngawi, Tulungagung, hingga Kediri, membawa semangat dan warna tersendiri dalam kompetisi Kaligrafi kali ini.
Koordinator Sub Bidang Kaligrafi, Ahmad Syarif Al Musthofa S.H, menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya acara ini Panitia sudah persiapan dua bulan untuk kegiatan ini. Alhamdulillah, acaranya berjalan meriah dan lancar. Lomba ini menjadi ajang syiar Pondok Pesantren Darul Huda yang memang dikenal melahirkan banyak kaligrafer handal. Karena kaligrafi di sini menjadi ekstrakurikuler wajib dan mata pelajaran unggulan di MTs dan MA Darul Huda, maka kami ingin mengapresiasi bakat kaligrafer muda sekaligus mempererat silaturahim antar lembaga pencinta kaligrafi,” ujarnya. Ia juga menambahkan harapan agar kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih luas di masa mendatang. “Semoga tahun depan bisa melebar hingga tingkat Jawa Timur, bahkan Nasional,” imbuhnya.

Suasana lomba sangat kompetitif semarak. Para peserta tampak serius menorehkan garis demi garis, membentuk lafaz-lafaz indah dengan media yang berbeda.
Untuk tingkat SD/MI, peserta menggunakan kertas manila dan crayon, sedangkan tingkat SMP/MTs menggunakan kanvas dan cat akrilik.
Setelah melalui proses penilaian yang ketat, dewan juri akhirnya menetapkan pemenang lomba.
Untuk kategori SD/MI:
🏆 Juara 1: Shakila Qolbi Syarafana (SDN Sriti Sawoo Ponorogo)
🥈 Juara 2: Alisha Syakira Humaira (MI Uyun Alhikam)
🥉 Juara 3: Rifda Aura Auni (SDIT Almawaddah)
✅ Harapan 1: Ziya Nirmala Abidah (SDN 1 Somoroto)
✅ Harapan 2 : Citra Kurniawati (SDN Belang)
✅ Harapan 3: Annisa Kanza Azzahira (SDN Bulu Kidul)

Sementara untuk kategori SMP/MTs:
🏆 Juara 1: M Rizqi Fayyath (MTsN 6 Tulungagung)
🥈 Juara 2: Nabila Syafa R (MTsN 2 Madiun)
🥉 Juara 3: Fawwaz Akbar P (MTsN 1 Tulungagung
✅ Harapan 1: M. Raegal Badiul (MTsN 7 Tulungagung)
✅ Harapan 2: Alma Rizka F (MTs Darul Istiqomah)
✅ Harapan 3: Bagas Anggoro P (MTsN 1 Tulungagung)

Karya-karya para peserta tak hanya memukau dalam teknik dan warna, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang keindahan kalam Ilahi. Lomba kaligrafi ini menjadi bukti nyata bahwa seni Islam dapat menjadi wadah pembinaan generasi muda yang beriman, kreatif, dan cinta Al-Qur’an.
Penulis : Anwar Bahrudin
Pon. Pes. Darul Huda Mayak
Josjis kang
Lanjutkan min