
Mayak, Tonatan, Ponorogo – Pada hari Ahad, 9 November 2025 M, Pondok Pesantren Darul Huda Mayak mengadakan acara PWS (Pertemuan Wali Santri) kelas VII MTs dan X MA putra dan putri Darul Huda Mayak.
Acara tersebut dihadiri oleh pimpinan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, Romo KH. Abdussami’ Hasyim, keluarga ndalem, dewan asatidz dan ustazah, serta wali santri putra dan putri kelas VII MTs dan X MA Pondok Pesantren Darul Huda Mayak yang sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut.
PWS (Pertemuan Wali Santri) ini merupakan momen yang sangat penting untuk menyambung tali silaturahmi serta adanya keterbukaan antara pondok pesantren dengan para wali santri. PWS ini merupakan agenda tahunan di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak.
Rangkaian Acara
Sebelum acara PWS dimulai, Orkes Gambus Jalsah Al-Hasyimi mengisi acara dengan pembacaan sholawat. Setelah gambus selesai, MC (Master of Ceremony), al-Ustaz Anwar Baharuddin, maju ke panggung untuk membacakan rangkaian acara yang akan berlangsung.
Acara diawali dengan wasilah al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an oleh sdr. Muhammad Faris al-Faqih. Selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Darul Huda. Acara berikutnya adalah sambutan dari ketua panitia, bapak kabag, dan perwakilan wali santri.

Dalam sambutannya, bapak kabag, KH. Abdul Wachid Hasyim menyampaikan tiga komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dalam kesuksesan seorang santri, yaitu: semangat dari para masyayikh dan guru, semangat dari wali santri, serta semangat dari santrinya masing-masing.
Setelah sambutan wali santri, acara dilanjutkan dengan mauizah hasanah oleh pengasuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, Romo KH. Abdussami’ Hasyim, dan sarasehan bersama para wali santri.
Dalam kesempatan ini beliau, Romo KH. Abdussami’ Hasyim, menyampaikan sabda Kanjeng Nabi:
فإن المعلم إذا قال للصبي قل بسم الله الرحمن الرحيم فقالها كتب الله براءة للصبي و براءة للمعلم و براءة لأبويه من النار
Artinya:
“Sesungguhnya, apabila seorang guru berkata kepada muridnya, ‘Ucapkanlah Bismillahirrahmanirrahim,’ lalu sang murid mengucapkannya, maka Allah mencatat pembebasan dari neraka bagi murid itu, bagi guru yang mengajarkannya, serta bagi kedua orang tuanya.”

Jadi, ketika orang tua memondokkan anaknya di pesantren, lalu anaknya di pondok diajari membaca Bismillahirrahmanirrahim, orang tua yang berada di rumah sedang melakukan aktivitas kerja di sawah, di pasar dan tempat-tempat lainnya tanpa terasa dosanya berkurang sedikit demi sedikit.
Setelah sarasehan, acara ditutup dengan doa oleh beliau Romo KH. Abdussami’ Hasyim.
Penulis : M. Ihsan Shiddiq
Fotografer : Adli Ramadhan
Pon. Pes. Darul Huda Mayak