Senin malam, 3 November 2025, suasana Pondok Pesantren Darul Huda tampak lebih hidup dari biasanya. Malam yang biasanya diisi dengan kegiatan takror atau syawir, kali ini menjadi momen istimewa bagi santri kelas 1 Madrasah Miftahul Huda (MMH). Pasalnya, malam itu digelar prosesi pelantikan pengurus kelas 1, mereka yang akan menjadi motor penggerak kegiatan dan ketertiban di lingkungan madrasah.

Sejak pukul 19.00 WIB, para calon pengurus telah berkumpul di lantai 1 madrasah depan, menanti dimulainya acara. Tepat pukul 19.25 WIB, pembawa acara membuka kegiatan dengan salam hangat, diikuti pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang menambah khidmat suasana.
Momen yang paling ditunggu pun tiba: prosesi pelantikan. Ustadz Anwar Bahrudin memimpin langsung jalannya acara, dimulai dengan memanggil satu per satu kelas dari 1A hingga 1T. Dengan gaya khasnya yang tegas namun bersahabat, beliau sesekali menegur calon pengurus yang masih tampak kurang fokus, sekaligus memberikan motivasi yang menggugah semangat.
Pelantikan resmi dimulai pukul 19.42 WIB. Dengan lantunan basmalah, syahadat, dan ikrar yang diucapkan bersama, para santri kelas 1 akhirnya resmi menjadi pengurus kelas pada pukul 19.47 WIB. Mereka terdiri dari ketua kelas, sekretaris, bendahara, serta penanggung jawab (PJ) bidang takror dan kebersihan. Ustadz Anwar kemudian membacakan tugas pokok masing-masing jabatan serta memaparkan rencana kegiatan kelas 1 ke depan—mulai dari Diklat Thoharoh dan Sholat, Ujian Thoharoh dan Sholat, Study Club Shorof dan Fiqih, hingga Olimpiade Shorof.
Acara malam itu juga dihadiri oleh beberapa pembimbing HIMMAH, di antaranya: Ustadz Ihsan Shiddiq, Ustadz Maesur Sandi, Ustadz Ainul Yaqin, Ustadz Faris Nur Habib dan Ustadz Fauzi Afif. Kehadiran mereka menambah bobot dan semangat tersendiri bagi para santri baru yang tengah memulai peran kepemimpinannya.

Usai pelantikan, sesi refleksi bersama digelar. Para pengurus diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan, kritik, dan saran. Akmal, PJ takror kelas 1A, membuka sesi tanya jawab dengan pertanyaan sederhana namun bermakna: “Apa yang harus dilakukan oleh PJ takror?” di tengah refleksi Ustadz Fauzi Afif juga menegaskan pentingnya tanggung jawab dan kedisiplinan dalam kegiatan belajar. Ia juga menekankan konsep Ifadah dan Istifadah—memberi manfaat dan mengambil manfaat dalam proses belajar. Selanjutnya, Habib Lutfi selaku PJ Diklat Thoharoh dan Sholat mengingatkan kembali pentingnya partisipasi dan iuran kegiatan agar program dapat berjalan lancar. Acara ditutup dengan doa bersama, menandai berakhirnya malam penuh makna itu.
Suara dari Pengurus Baru
Menurut Nashira, ketua kelas 1A, pelantikan malam itu menjadi pengalaman berharga. “Acara ini menambah semangat kami untuk menjadi pengurus yang amanah. Banyak ilmu dan motivasi baru yang kami dapatkan dari para pembimbing,” ujarnya. Sementara itu, Alif, PJ Kebersihan kelas 1A, mengaku mendapat pelajaran penting dari acara ini.
“Saya jadi introspeksi diri. Dulu sering malas piket, tapi sekarang saya ingin berubah, jadi lebih rajin dan bertanggung jawab,” katanya jujur. Sedangkan Rifqi, bendahara kelas 1A, mengungkapkan tekadnya untuk lebih disiplin dalam mengelola keuangan kelas.
“Sebagai bendahara, saya harus bisa mengatur uang kas dengan baik. Saran dari pembimbing untuk menempatkan uang di USP sangat membantu, meski awalnya sempat bingung mengelola uang pribadi dan kas dalam satu kartu,” jelasnya. Malam itu bukan sekadar seremoni pelantikan, tapi juga momentum lahirnya generasi pengurus baru—mereka yang siap belajar memimpin, melayani, dan memberi teladan di lingkungan Madrasah Miftahul Huda.
Penulis : Abdul Fattah Rizqi
Pon. Pes. Darul Huda Mayak