Darul Huda Mayak
MA Darul Huda, Ponorogo – ZWS (Ziaroh Wali Songo) kembali menjadi agenda rutinan bagi kelas XI Madrasah Aliyah Darul Huda setelah vakum selama 3 tahun. Semua itu dilakukan dalam rangka riyadloh batiniah dengan harapan semoga ilmu yang diperoleh selama ini kelak bisa bermanfaat bagi masyarakat, agama, juga bagi nusa dan bangsa.Ziarah ke makam Wali merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh umat islam guna tabarukkan, atau mencari berkah. Selain itu juga bisa digunakan sebagai washilah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini sejalan dengan penjelasan beliau Romo KH. Abdus Sami’ Hasyim ketika pengarahan ZWS pada Sabtu, 14 Januari 2022,
” Tv zaman dulu itu biasanya pakai antena, harus ada cagaknya, harus di ingar-inger supaya dapat sinyal, nanti baru bisa lihat Tv dengan baik dan gambarnya bagus. Rekosone lebih banyak karna jauh dari pemancar. Kalau ingin lihat Tv dengan baik dan gambarnya bagus dengan cara mudah ya harus dekat dengan Pemancar.” Kesimpulan dari cerita tersebut adalah supaya bisa mendekat kepada Allah SWT secara mudah, bisa dengan cara mendekat dan mendoakan para auliya’ (orang yang dekat dengan Allah).
Ziaroh Wali Songo tahun 2023 oleh santri putra dan putri kelas XI MA Darul Huda dilaksanakan selama 4 hari dengan transportasi Bus PO. Subur Jaya; putra sebanyak 8 bus dan putri 10 bus. Untuk santri MA Darul Huda Putra berangkat pada hari Senin, 16 Januari s/d Kamis, 19 Januari 2023. Sedagkan santri MA Putri berangkat mulai hari Selasa, 17 Januari s/d Jum’at, 20 Januari 2023. Sebanyak 700 lebih siswa-siswi sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Adapun pemberangkatan santri Putri dibagi menjadi 2 gelombang, yakni gelombang1;pagi pemberangkatannya pada pukul 08.00 WIB dan gelombang 2; siang berangkat pada pukul 15.00 WIB.
Kegiatan ziaroh diikuti oleh Keluarga Ndalem, sejumlah pembimbing, pendamping (perwakilan dari Pondok, MTs, dan MMH), dan kelas XI Madrasah Aliyah Putra dan Putri.
Diantara makam yang yang dituju ialah:
- Makam KH. Hasyim Sholeh (Mayak, Ponorogo)
- Makam KH. Hasan Besari (Jetis, Ponorogo)
- Makam KH. Chamim Jazuli (Tambak, Ngadi, Mojo, Kediri)
- Makam Syeh Sayid Sulaiman (Mojoagung, Jombang)
- Makam Sunan Ampel- Raden Rahmat (Surabaya)
- Makam Giri – Raden Paku (Gresik)
- Makam Sunan Gresik – Maulana Malik Ibrahim (Gresik)
- Makam Drajat – Raden Qasim (Lamongan)
- Makam Syeh Ibrahim Asmoroqondi (Tuban)
- Makam Sunan Bonang (Tuban)
- Makam Sunan Muria – Raden Umar Said (Kudus, Jawa Tengah)
- Makam Sunan Kudus (Kudus)
- Makam Sunan Kalijaga – Raden Sahid (Kadilangu, Demak)
- Makam Raden Patah Bintoro (Demak)
- Makam Sunan Gunung Jati – Syarif Hidayatullah (Cirebon)
- Makam Syekh Dalhar Gunung Pring (Muntilan, Magelang)
Dalam setiap mujahadah dzikir yang dibaca adalah istighosah( al-fatihah 100 x dan al-ikhlas 40 x) kecuali pada makam Gus Miek, Sunan Ampel, dan Syeh Dalhar Gunung Pring yang dibaca yakni dzikrul Ghofilin, sesuai dengan dawuh beliau Romo KH. Abdussami’ Hasyim ketika pengarahan ziarah. “Nanti yang dibaca ketika di makam adalah al-fatihah 100x dan al-ikhlas 40x, kecuali 3 makam geh: makam Gus miek, Sunan Ampel, dan makam Gunung Pring nanti Dzikrul Ghofilin. Karena 3 tokoh tersebut tasih wonten hubungane kalih Bapak”.
Demikian ziaroh walisongo kelas XI Madrasah Aliyah Darul Huda. Semoga dengan diadakan kegiatan tersebut, timbulah semangat untuk meningkatkan kinerja guru dan prestasi siswa.. Dan semoga seluruh siswi MA Darul Huda bisa mewarisi ilmu-ilmu yang dimiliki para Auliya’ dan Ulama’ terdahulu.
